Seperti topik tulisan terdahulu
yang mengungkap bahwa menulis bagi pemula mengundang kebosanan, akan tetapi di
sisi lain menulis adalah bagian dari langkah kita untuk mencegah timbulnya
penyakit kejiwaan.
“Mulailah dengan
menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu
sendiri”. _( J. K. Rowling)
Menulis sebagai terapi/ penyembuhan
(THE HEALING POWER OF WRITING)
Alasan yang mendasari kegiatan
menulis adalah suatu langkah pencegahan penyakit kejiwaan dan manfaat lainnya adalah
:
- Melalui kegiatan menulis secara alamiah memacu otak untuk senantiasa berpikir sehingga kinerja otak akan bertambah, pada keadaan normal hal ini akan memacu peredaran darah ke otak sehingga otak mendapatkan suplai oksigen dan nutrisi yang lancar.
- Melalui kegiatan menulis fokus kegiatan otak adalah mengeksplor pengalaman yang sudah tersimpan di otak sehingga beberapa pengalaman yang tersimpan dipanggil kembali untuk diolah hal ini akan meningkatkan daya ingat sehingga menghindari penyakit pikun
- Melalui kegiatan menulis kita senantiasa berusaha dalam keadaan idial dan mereview balik suatu pengalaman negatif yang pernah di alami akibat perilaku kita yang pernah kita lakukan sebelumnya sehingga meminimalisir pengulangan perilaku negatif.
- Kebiasaan menulis akan menghindari kemunculan benih-benih pemikiran buruk yang secara sadar ingin kita hindari
- Kebiasaan menulis memaksa kita harus membaca, dimana membaca adalah suatu kegiatan eksploratif yang bermanfaat bagi penambahan wawasan
- Kebiasaan menulis membantu kita berpikir runut, logis dan konsisten, sehingga terpupuk sejak dini kebiasaan berpikir logis yang merupakan hal positif untuk merangsang otak dalam mengkolaborasikan setiap pengalamnnya untuk mengeksekusi berbagai keputusan dengan tata urutan yang logis.
- Kebiasaan menulis merangsang otak untuk biasa mengeksekusi keputusan dari berbagai alternatif berdasarkan pengalaman yang tersimpan di memori otak berdasarkan pertimbangan pertimbangan yang matang.
- Kebiasaan menulis mengasah otak untuk memunculkan ide baru dan mengembangkannya, sehingga menjadi dasar produktifitas baik dalam tataran berpikir maupun tataran perilaku
Dari berbagai literatur yang
penulis baca hal tersebut memang benar adanya. Selain kegiatan menulis untuk
kebaikan diri dan hal ini juga bermanfaat bagi pembaca. Pembaca yang setia
membaca tulisan kita selain mendapatkan pengetahuan tentang manfaat menulis
juga akan menumbuhkan keinginan melakukan hal serupa. Sehingga antara penulis
dan pembaca terjalin hubungan mutualisme dalam wujud kepentingan yang sama
yaitu mengembangkan ide dan pemikiran untuk tujuan sehat jiwa dan rohani.
Terinspirasi dari berbagai sumber
Charlie, Lie. 2006. "Jadi Penulis Ngetop Itu
Mudah". Nexx Media, Inc: Bandung.
Verwer, George. 1995. "Dinamika Pelayanan Literatur". Yayasan Obor Menyuluh: Jakarta dan Yakin: Surabaya.
Hernowo. 2003. "Quantum Writing: Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Pontensi Menulis". Mizan Learning Center: Bandung.
Mirriam-Golberg, Caryn, Ph.D.. 2003. "Daripada Bete, Nulis Aja!" Kaifa: Bandung.
Verwer, George. 1995. "Dinamika Pelayanan Literatur". Yayasan Obor Menyuluh: Jakarta dan Yakin: Surabaya.
Hernowo. 2003. "Quantum Writing: Cara Cepat Nan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya Pontensi Menulis". Mizan Learning Center: Bandung.
Mirriam-Golberg, Caryn, Ph.D.. 2003. "Daripada Bete, Nulis Aja!" Kaifa: Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar